Telepon Genggam Bisa Didaur Ulang Lho...

Teknologi elektronik berkembang dengan pesat dan hampir di semua sektor kehidupan manusia dan terus muncul yang baru. Produk teknologi yang sudah tidak terpakai menjadi sampah elektronik (e-waste) yang perlu penanganan khusus.

Pasalnya, teknologi yang digunakan dalam produk elektronik mengandung kooponen-komponen yang seringkali berbahaya terhadap lingkungan seperti mengakibatkan efek rumah kaca. Jika barang bekas sudah tidak terpakai tidak ditindaklanjuti akan menimbulkan persoalan lingkungan.

Alam yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk menguraikan sejumlah barang seperti daun, bisa dikatakan tidak mampu untuk menguraikan komponen-komponen sampah elektronik. Contohnya adalah plastik yang membutuhkan waktu sekitar satu abad supaya dapat terurai secara alami oleh alam.

"Ada harga yang harus dibayar dengan menggunakan peralatan elektronik," ujar Francis Cheong, Regional Manager Environmental Affairs Markets SEAP Nokia di Jakarta, Kamis (30/7). "Jika sudah seperti itu, apa yang harus kita lakukan untuk menyelesaikan masalah? Salah satunya adalah dengan mendaur ulang," lanjutnya.

Salah satu teknologi yang saat ini sudah bisa didaur ulang di Indonesia adalah telepon genggam. Sayangnya masyarakat Indonesia kurang mengetahui mengenai masalah daur ulang telepon genggam. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nokia, 3 dari 4 orang tidak pernah berpikir untuk mendaur ulang telepon genggamnya. Bahkan 88 persen orang Indonesia tidak mengetahui kalau produk elektronik mereka yang sudah tak terpakai masih bisa didaur ulang.

Dengan mendaur ulang telepon alam akan mendapatkan beberapa keuntungan. Pertama adalah alam tidak perlu menguraikan komponen-komponen tersebut, manusialah yang melakukannya. Kedua adalah mengurangi asupan emisi gas karbondioksida ke udara. Sebuah telepon genggam bekas yang didaur ulang bisa mengurangi emisi gas karbondioksida sebesar 12.585 kg.

Ketiga adalah kita dapat menghemat sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Produsen tidak perlu perlu mengambil bahan mentah sebanyak biasanya untuk membuat produk baru karena menggunakan hasil daur ulang.

Hasil daur ulang dari telepon genggam bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti alat musik saksofon, peralatan masak, emas, hingga meja untuk makan. Semuanya dijamin aman untuk digunakan karena telah melewati berbagai proses rumit dan berstandar internasional.

Karena tidak mungkin utnuk mendaur ulang telepon genggam secara pribadi, Nokia menyediakan 91 box tempat penampungan daur ulang telepon genggam yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Anda boleh meletakkan telepon genggam dengan merek apapun, tidak terbatas hanya Nokia saja. Jika ingin mengetahui tempat box daur ulang tersebut, Anda bisa melihat di situs Nokia.
Posted on 9:26 PM by Ditra (Dito) and filed under | 0 Comments »

0 komentar: