Sebuah Kisah Dari Anak-Anak

Hari ini entah kenapa aku pengen banget nulis tentang anak-anak di kelasku. Entah mau aku mulai dari mana, yang penting aku mau menceritakan sedikit tentang kehidupan teman-temanku.
Banyak teman-temanku yg berlatar belakang berbeda, tetapi bisa aktif bersama. Contohnya saja Novita, dia anak yang paling tidak di anggap pada awal masuk SMP, tetapi dengan semangat 45 (huahaha, memangnya seperti apa aja) dia bertekad untuk berbaur walau apapun yang terjadi.
“RAMADITAVE cs”, itulah sebutan nama genk / perkumpulan anak putri di kelasku. Walaupun di kelas kebiasaannya ya bisa di bilang aneh sendiri seperti, teriak-triak tanpa sebab, ngomongin entah apa yang mereka bicarakan, dan yang penting chattingan yang tidak bisa lepas dari bahu mereka. Pokoknya kalau sudah pegang HP, 5 jam pun mereka kuat (gila ini anak).
Si Doni and the genk yang selalu ada-ada saja, dan tidak selalu ketinggalan untuk urusan game khususnya yang menganut tentang dunia maya. Ada pula yang sukanya makan mulu, sampai-sampai perutnya buncit. Kelakuannya seperti orang tua yang kelaparan kalau lagi sedang marah atau kesal.
“Fi’ul”, yupz, nama itu sering sekali terdengar di telinga para guru. Apapun yang orang katakan tentang dirinya, selalu saja mengucap “Ra Becik itu, Ra Becik…”…. (waleh sebenernya).
Robby?? Siapa yang tidak kenal dengan si ST?? hahaha, bukannya ST, ST12 band itu lho, ini beda lagi. Dia anak yang mempunyai sikap mister bosy dan dengan intelegensi-nya, kadang suka mencurahkan isi hatinya. Teori yang kadang membuat telinga bising.
New Leader!!! Kata salah satu guru sekolah kami “Ketua kelas kok kerdil banget?”. Aku ya nyerong saja, “kecil tapi berwibawa lho bu…”. Sebenarnya sih entah aku tak mengerti apa arti wibawa itu, tapi pas banget buat si anak kecil itu (hehehe, sorry lho Pik).
All Star Basketball in the little city. Pantas itu buat temanku yang penggila basket. Anywhere, Anytime, and anything dia selalu membicarakan soal basket, basket and basket. (walaupun sebenarnya aku juga penggila basket, tapi aku juga bosen selalu membicarakan topic itu). Tidak lupa banyak mengecapnya P*a* B*Y (tapi ya sebenarnya kasihan juga itu anak).
Gadis cilik (halah, sebenarnya juga tidak cilik) yang hobi banget sama dandan, dan selalu tampil oke, yang paling lama dandannya. Saat suasana yang tidak tepat (menurutku) dia tetap santaaaaiiiiiii terus. JAIM dunk!!! Kadang marah-marah sendiri, kadang ketawa-ketawa sendiri, entah belantah (ini termasuk anak-anak Bendo City lho).
Tidak lupa dengan kaum muslimahnya, yang pandai pelajaran agama walau kadang susah banget di ajak kompromi. Susah gitu. Ada juga temanku yang operasi kutil sekeluarga (hahah, emang apa tuh kutil). Kasihan itu anak, sampai sekarang entah gimana kabarnya. Mbokde, mbokde.. Kasihan dikau ini.
Gadis cilik yang selalu ada-ada saja kebiasaannya, dan kegiatannya. Yah, itulah aku. Orang yang kadang-kadang triak-triak ngomelin orang-orang karena keusilannya. Orang yang sedikit tomboy, dengan sedikit sentuhan ilmu tentang dunia maya membuatku menjadi sukses (wuis… lhah lhah, padahal belum sukses beneran). “Ada gula ada semut, ada Ditra ada Kemas”, kata-kata tersebut biasa didengar dari guru-guru tentang aku dan temanku, Kemas. Anak yang terbilang cukup pintar, sehati dengan jurusanku (weh, aku kan belum kuliah?). Dia terbilang cukup usil dan nakal, sukanya mengusilin teman-temannya hingga orang itu sebel banget dengannya. Terkadang aku pun juga begitu.
Banyak perbedaan dari masing-masing anak, tapi dengan perbedaan itulah membuat kami semua menjadi satu jua. Membuat kami kompak walau di awal pertemuan kami sedikit ada kendala.
Posted on 2:52 AM by Ditra (Dito) and filed under | 0 Comments »

0 komentar: